top of page
Search

Mewartakan Injil dengan Sepenuh Hati

  • Writer: stpetrussinaksak
    stpetrussinaksak
  • Oct 31, 2018
  • 2 min read

Updated: Dec 1, 2018

Senin, 3 Desember 2018

Pesta St. Fransiskus Xaverius

Bacaan I : 1 Kor 9:16-19, 22-23

Injil : Mrk 16:15-20


Banyak orang bekerja sepenuh hati, entah berprofesi sebagai guru, dokter, pedagang, petani dan sebagainya. Mungkin di lingkungan kita masing-masing, ada saja seseorang yang menjadi teladan. Atau katakanlah ada seseorang yang dikagumi oleh orang-orang secara umum karena ketulusan hatinya. Mengapa orang bekerja/berbuat setulus hati? Apakah karena upah yang diterima tidak merisaukan hidupnya? Atau karena hal lain? Mungkinkah seseorang bekerja/berbuat setulus hati, tanpa mengenal alasan-alasan?


Dalam bacaan I hari ini, Paulus menjelaskan tentang semangatnya untuk mewartakan Injil. Salah satu ucapannya yang terkenal adalah, “Upahku ialah aku boleh mewartakan Injil tanpa upah”. Tentu saja karena ia mengalami panggilan khusus dari Yesus untuk mewartakan Injil, ia memiliki semangat yang membara. Paulus tidak meminta upah berupa hal materi melalui pewartaan ini karena bukan kehendaknya, melainkan kehendak Tuhan lah yang sedang dikerjakannya. Dalam Injil hari ini, Yesus mengutus para murid untuk mewartakan Injil ke seluruh dunia. Banyak tanda-tanda yang akan menyertai para murid sebagai peneguhan. Dalam pewartaan itu, para murid tidak bekerja sendiri. Allah turut bekerja melalui usaha dan perjuangan yang mereka lakukan.


Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Sebagai umat beriman, kita pun sering jatuh dan menyangkal salib kita masing-masing. Pewartaan Injil tidak pernah lepas dari Salib Kristus yang menjadi kekuatan hidup kita. Bacaan-bacaan kitab Suci pada hari ini mengajak kita untuk mewartakan Injil dengan sepenuh hati. Seperti Paulus, marilah kita mewartakan Injil melalui profesi, pekerjaan, dan rutinitas kita masing-masing. Panggilan hidup kita yang unik menjadi salah satu sarana untuk dapat mewartakan Sukacita di tengah dunia. Marilah kita belajar dari Paulus yakni memahami bahwa upah pewartaan kita itu adalah menjadi bagian dari karya keselamatan yang Tuhan berikan kepada umat-Nya. St. Fransiskus Xaverius yang kita pestakan hari ini, merupakan seorang pewarta sukacita. Ia dengan sepenuh hati mewartakan Injil kepada seluruh bangsa. Semoga dengan teladan dan doanya, kita dapat mewartakan Injil dengan sukacita dan tulus hati kepada semua orang melalui rutinitas kita masing-masing.


(Fr. Febri Novel Sinaga)

 
 
 

Recent Posts

See All
Mari Bersiap!

Sabtu, 1 Desember 2018 Pw. B. Dionsius dan Redemptus, BiarwMrtIndonesia (M) Bacaan I: Why 22:1-7 Bacaan Injil: Luk 21:34-36 Ada sebuah...

 
 
 
Berjaga-Jaga

Minggu, 02 Desember 2018 Hari Minggu Adven I Bacaan 1 : Yeremia 33:14-16 Bacaan 2 : 1Tes 3:12-4:2 Bacaan Injil : Luk 21:25-28,34-36...

 
 
 
Mengenal Dia

Selasa, 4 Desember 2018 Bacaan I Yes 11: 1-10 Bacaan Injil Luk 10 :21-24 Orang tua pasti bahagia ketika melihat anaknya mulai dapat...

 
 
 

Comments


© Seminari Tinggi Santo Petrus Sinaksak_Proudly created with Wix.com

bottom of page