top of page
Search

Mari Bersiap!

  • Writer: stpetrussinaksak
    stpetrussinaksak
  • Oct 31, 2018
  • 2 min read

Updated: Dec 1, 2018

Sabtu, 1 Desember 2018

Pw. B. Dionsius dan Redemptus, BiarwMrtIndonesia (M)

Bacaan I: Why 22:1-7

Bacaan Injil: Luk 21:34-36


Ada sebuah cerita tentang orang kaya yang meninggal dan masuk surga. Ketika ia masuk ke surga, Santo Petrus memberinya sebuah kunci dan mengantarnya ke sebuah rumah kecil dan sempit.

“Rumah inilah yang telah engkau persiapkan semasa hidupmu di dunia,” kata Santo Petrus kepadanya.


Orang kaya itu pun tersenyum pahit seraya melihat sekililingnya. Kemudian, ia melihat rumah yang amat besar seperti rumahnya ketika masih hidup di dunia. Ia pun bertanya kepada Santo Petrus,

“Lantas, rumah siapakah yang besar itu? Apa itu rumahmu atau rumah Yesus?”

“Rumah itu adalah milik tukang kebunmu dahulu,” jawab Santo Petrus.

“Tidak mungkin! Bagamana mungkin ia memiliki rumah yang lebih besar daripada kepunyaanku? Bukankah dahulu ia sangat miskin?”

balas orang kaya itu tak percaya.

“Rumahmu yang ada di dunia dibangun dari kekayaan duniawi. Rumah-rumah yang ada di surga dibangun dari amal kasih dan ketulusan hati. Salahmu sendiri tidak mempersiapkan rumahmu yang ada di surga ketika engkau hidup di dunia…”

Saudara-i terkasih di dalam Kristus, Pada hari ini kita memperingati Beato Dionsius dan Redemptus yang menempuh jalan kemartiran di negara kita tercinta ini, Indonesia. Kedua martir ini telah mengorbankan nyawa demi berkembangnya Gereja Katolik di Indonesia, khususnya di daerah Aceh.


Bacaan Injil hari ini menceritakan tentang nasihat yang diberikan Yesus kepada para murid untuk berjaga-jaga seraya mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan. Kedatangan Tuhan yang dimaksud juga digambarkan dalam kitab Wahyu. Kedatangan Tuhan itu dilukiskan dengan takhta Allah yang bersinar terang sehingga kegelapan dan malampun dilenyapkan. Kedatangan Tuhan itu akan membawa kebahagiaan bagi siapa yang telah mempersiapkan dirinya layak untuk menyambut kedatangan Tuhan tersebut.


Sebagai seorang Kristen, hidup keberimanan yang kita miliki sebagaimana yang dihidupi oleh Para Rasul sesungguhnya adalah suatu persiapan penuh untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kalinya (parusia). Persiapan yang dimaksud adalah bekal atau buah kasih yang telah kita hasilkan selama hidup di dunia ini. Perintah baru yang termuat dalam Injil Yohanes adalah perintah untuk saling mengasihi. Kasih yang sempurna itu telah ditunjukkan Yesus dengan kematian-Nya di salib. Lewat peristiwa salib itulah kemuliaan Allah kemudian dinyatakan.


Bila Tuhan datang pada kita hari ini, apakah kita sungguh-sungguh sudah mempersiapkan diri dengan baik? Apakah kita sudah menghasilkan buah kasih itu? Atau, kita justru cenderung berbuat jauh dari kasih? Mari kita bertanya pada diri kita masing-masing, sudah sejauh mana persiapan kita dalam menantikan kedatangan Tuhan.


(-Komes-)

 
 
 

Recent Posts

See All
Berjaga-Jaga

Minggu, 02 Desember 2018 Hari Minggu Adven I Bacaan 1 : Yeremia 33:14-16 Bacaan 2 : 1Tes 3:12-4:2 Bacaan Injil : Luk 21:25-28,34-36...

 
 
 
Mengenal Dia

Selasa, 4 Desember 2018 Bacaan I Yes 11: 1-10 Bacaan Injil Luk 10 :21-24 Orang tua pasti bahagia ketika melihat anaknya mulai dapat...

 
 
 

Comments


© Seminari Tinggi Santo Petrus Sinaksak_Proudly created with Wix.com

bottom of page