top of page
Search

Mengenal Dia

  • Writer: stpetrussinaksak
    stpetrussinaksak
  • Oct 31, 2018
  • 2 min read

Updated: Dec 1, 2018

Selasa, 4 Desember 2018

Bacaan I Yes 11: 1-10

Bacaan Injil Luk 10 :21-24

Orang tua pasti bahagia ketika melihat anaknya mulai dapat mengatakan “papa” dan “mama” kepada kedua orang tuanya. Ini berarti bahwa si anak mulai mengenal orang tuanya, yang selama ini mengasuh dan mendidiknya dengan persaaan cinta yang tulus. Keberadaan orang tuanya membuat anak itu semakin mengerti akan nilai kehidupan sebab si anak akan banyak melewati tahap yang begitu panjang maka, ia diharapkan menjadi pribadi yang dewasa dalam sikap, perilaku, dan kerohanian hidupnya.


Dalam bacaaan pertama, Nabi Yesaya menubuatkan akan kedatangan seorang Raja pembawa damai atau Mesias. Kedatangan-Nya bertujuan untuk menegakkan keadilan dalam masyarakat sebab keadilan itu sendiri merupakan gambaran dari kekudusan Allah. Pada akhirnya Allah telah menampakan dirinya kepada orang-orang kecil dari bangsa Israel. Dan dalam bacaan Injil dikatakan bahwaYesus amat bahagia bersama dengan para murid. Yesus yang penuh dengan roh kudus bersyukur kepada Allah, karena para murid-Nya sudah mengenal diri-Nya sebagai Juruselamat. Pengenalan akan dirinya itu dapat terjadi karena para murid mau menerima dan membuka hatinya terhadap Yesus. Kebahagiaan yang dirasakan oleh Yesus adalah salah satu pencapaianYesus datang ke dunia ini, karena Yesus ingin para murid tahu bahwa ia benar-benar datang dari sorga untuk menyelamatkan dunia, serta menjadi dasar pewartaan iman para murid.


Kita sebagai murid-murid Yesus hendaklah kita pertama-tama mau membuka diri terhadap Yesus dengan sungguh-sungguh agar kita jangan terombang-ambing akan tawaran dunia yang sifatnya tidak kekal. membuka diri berarti kita mau memikul salib yang Yesus taruh diatas pundak kita serta, mau menerima apa yang diajarkannya kepada kita. Mengikuti Yesus tidak perlu melakukan hal-hal yang luar biasa seperti yang dilakukan para santo-santa, melainkan melakukan hal-hal yang kecil seperti menyapa tetangga, menolong mereka yang membutuhkan pertolongan atau sekadar menyumbangkan sedikit harta kita kepada orang miskin ,dan tindakan kebaikan lainnya. Yang kedua, dalam masa penantian ini kita harus membangun rasa mencintai Yesus diatas segala-galanya supaya Ia memberikan rahmat-Nya kepada kita, sebab tiada cinta sehebat cinta Allah, karena cinta itu sudah terwujud dari penantian kita akan seorang raja damai. Selain itu kita juga mempersiapkan kelahiran Yesus dalam hatimkita masing-masing dengan tingkah laku yang berkenan kepada-Nya.


(Fr. Juli Lingga)

 
 
 

Recent Posts

See All
Mari Bersiap!

Sabtu, 1 Desember 2018 Pw. B. Dionsius dan Redemptus, BiarwMrtIndonesia (M) Bacaan I: Why 22:1-7 Bacaan Injil: Luk 21:34-36 Ada sebuah...

 
 
 
Berjaga-Jaga

Minggu, 02 Desember 2018 Hari Minggu Adven I Bacaan 1 : Yeremia 33:14-16 Bacaan 2 : 1Tes 3:12-4:2 Bacaan Injil : Luk 21:25-28,34-36...

 
 
 

Коментарі


© Seminari Tinggi Santo Petrus Sinaksak_Proudly created with Wix.com

bottom of page